Berbasis di Yogyakarta, Ravacana Films merupakan kelompok yang terbentuk sejak 2015. Ravacana Films lahir atas asas kolektif oleh beberapa orang yang memiliki visi yang sama untuk menggali potensi kolektif di bidang perfilman. Hingga kini, Ravacana Films telah memproduksi berbagai karya audio visual yang meliputi film pendek, serial film, dan iklan.

 

LATEST WORK

WORKS

ACTIVITIES

POSTS

Berpeluk – Berpeluh; Sebuah Catatan untuk Enam Tahun Ravacana Films

Hari ini, enam tahun lalu, sebuah film pendek yang dikaryakan secara kolektif memasuki hari pertama produksi. Nilep (2015) menjadi film yang menandai garis awal lahirnya Ravacana Films. Kala itu, tak ada hal lain yang dapat kami tawarkan pada dunia selain semangat...

After The Storm: Kesederhanaan yang Tak Muluk-Muluk

Drama keluarga arahan Hirokazu Kore-eda menyuguhkan cerita tentang Shinoda yang sudah berpisah dengan istrinya, Kyoko, dan anaknya, Shingo. Shinoda merupakan seorang penulis yang juga menjadi detektif yang memiliki hobi berjudi. Sebuah badai besar yang datang saat...

After The Storm: Usaha Memenangkan Perang-Perang Masa Lalu

After The Storm –judul asli Umi yori mo Mada Fukaku– arahan Hirokazu Kore-eda mengajak kita untuk menempuh badai kehidupan yang tak mudah. Dirilis pada 2016, film ini menceritakan kisah seorang pria bernama Ryoto, penulis buku terkenal yang sudah lama tak menghasilkan...

Doctor Sleep: 40 Tahun Kemudian

Doctor Sleep yang dirilis pada 2019 merupakan film sekuel The Shining (1980) yang menceritakan kehidupan Danny Torrance (diperankan oleh Ewan McGregor) setelah keluar dari Hotel Overlook pada tahun 1980, tempat ia dan keluarganya mengasingkan diri. Film yang...

Once Upon a Time in Hollywood: Bagaimana Jika?

Film kesembilan karya sutradara Quentin Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood (2010), menceritakan perjuangan Rick Dalton (diperankan oleh Leonardi diCaprio), seorang selebritas televisi dan film, dan Cliff Booth (diperankan oleh Brad Pitt). Film yang berlatar...

Close-Up: Kecintaan yang Menghidupkan

Setiap orang yang mengikuti bagaimana gerak tumbuh perfilman Iran pasti familiar dengan Abbas Kiarostami. Melalui film-filmnya –The Wind will Carry Us (1999), Taste of Cherry (1997), Certified Copy (2010)– ia mengenalkan khasanah film Iran pada dunia. Beberapa...

Nerve: Ketika Permainan Menjadi Penentu Segalanya

Nerve (2016) merupakan karya kolaborasi sutradara Henry Joost dan Ariel Schulman, sutradara, penulis, dan aktor Amerika Serikat. Schulman dan Joost mendirikan rumah produksi bernama Supermache yang telah banyak memproduksi film-film seperti  Catfish, Paranormal...

Mulan: Adaptasi Animasi yang Terasa Hambar

Menonton versi live-action Mulan (2020) akan lebih menyenangkan jika belum pernah menonton versi Mulan (1998). Film produksi Disney yang disutradarai oleh Niki Caro ini dirilis di Indonesia pada 25 Maret 2020 setelah ditangguhkan penayangan luringnya di bioskop...

DreadOut: Adaptasi yang Menegangkan dan Menyenangkan

Sekumpulan anak SMA ingin mencari popularitas di sosial media dengan cara mendatangi apartemen angker dan merekam kegiatan mereka di sana; begitulah gambaran singkat DreadOut (2019). Film arahan Kimo Stamboel ini merupakan adaptasi permainan daring berjudul sama...

The Recorder Exam: Pahitnya Kejujuran Realitas

Tak ada yang pernah mengira sebuah ujian recorder di sekolah dapat menumpahkan perasaan kesal, marah, sedih, frustrasi, hingga kecewa—terlebih bagi seorang anak kecil berusia sembilan tahun. The Recorder Exam (2011) yang disutradarai oleh Kim Bora dengan subtil...