ANAK LANANG JAWARA TUNGGAL INDONESIA DI SHORT FILM COMPETITION – INDONESIAN FILM FESTIVAL AUSTRALIA

by | Apr 13, 2020 | 0 comments

Sutradara Film Anak Lanang
Wahyu Agung Prasetyo

 

ditulis oleh: Natasha Kuswanto

Melbourne, 21 Maret 2019

Film karya Ravacana Films kembali menorehkan prestasi di tahun ini. Anak Lanang (2017) yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo, mendapatkan “Outstanding Achievement” di Indonesian Film Festival (IFF) Australia ke-14 dalam Short Film Competition.

Anak Lanang (2017) menjadi satu-satunya pemenang yang berasal dari Indonesia dalam Short Film Competition bertema “The Unknown”. Short Film Competition perdana diadakan oleh Indonesian Film Festival Australia tahun ini. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan perdana Ravacana Films dan Wahyu Agung Prasetyo sebagai sutradara di kancah internasional. “Kemenangan ini merupakan suntikan energi bagi saya sebagai sutradara untuk terus berkarya dan kepercayaan untuk merambah ke industri film panjang. Karena itu, saya turut berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan mendukung film ini.” Tutur Wahyu Agung Prasetyo sebagai sutradara Anak Lanang (2017).

Anak Lanang (2017) bercerita mengenai empat orang anak yang membahas kehidupan sehari-hari mereka di atas becak. Secara kebetulan, hari itu adalah Hari Ibu. Proses pengambilan gambar hanya membutuhkan waktu sehari di Yogyakarta dan melibatkan kurang lebih 25 anak-anak. Uniknya, proses pengambilan gambar menggunakan teknik one shot di mana tidak ada jeda dalam mengambil gambar. “Di sana lah letak tantangannya. Mayoritas pemain di film ini adalah anak-anak, sehingga kami harus mengondisikan bagaimana anak-anak ini dapat berakting dengan nyaman dan sesuai dengan ekspektasi dalam satu shot.” Ujar Agung. Film ini melibatkan aktor lokal seperti Adi Marsono, Khoirul Ilyas Ariatmaja, Satrio Satya Purnama, Mahrival Surya Manggala, Muhammad Khildan Habibie dan Ibnu Widodo.

Selain sebagai sutradara, Agung juga menulis naskah untuk film ini. Anak Lanang (2017) merupakan hasil refleksinya sebagai anak yang terpengaruh dengan perceraian orang tuanya. Refleksinya ditambah dengan isu poligami yang berkembang di sekitar serta imajinasi-imajinasinya menghasilkan film ini.

Film berdurasi 15 menit ini merupakan film pendek ketiga karya Ravacana Films. Produksi Anak Lanang (2017) yang diproduseri Jeihan Angga juga berkolaborasi dengan Humoria Films. Sebelumnya, Anak Lanang (2017) pernah mendapatkan “Honorable Mention” di Panasonic Young Filmmaker tahun 2017 dan menjadi Official Selection di Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-12. Pencapaian Anak Lanang (2017) dalam kompetisi ini diharapkan dapat menambah kepercayaan kepada Ravacana Films sebagai rumah produksi di Yogyakarta dalam skala nasional dan memperlebar sayap Ravacana Films di kancah internasional.