MENGINTIP TILIK YANG MELENGGANG DI WORLD CINEMA AMSTERDAM 2019
Sutradara Film Tilik
Wahyu Agung Prasetyo
ditulis oleh: Natasha Kuswanto
Yogyakarta, 17 Agustus 2019
Di Indonesia, persepsi kehidupan perempuan erat dengan kebiasaan bergosip adalah persepsi yang populer. Sayangnya, kebiasaan ini dapat memicu problematika antarperempuan akibat berita yang simpang siur. Hal-hal tersebut ingin diulik oleh Wahyu Agung Prasetyo sebagai sutradara dan Elena Rosmeisara sebagai produser dan dimanisfestasikan Tilik (2018). “Saya melihat perempuan itu unik dan tidak ada batasan satu sama lain. Mereka bisa bercerita sebebas-bebasnya dan merasa aman ketika bersama. Di momen-momen seperti ini lah bisa muncul gosip. Saya merasa bahwa hal-hal seperti ini bisa dilakukan oleh perempuan namun tidak oleh laki-laki dan menurut saya di sana lah letak keunikannya.”, ujar Agung. Sayangnya, kebiasaan ini dapat memicu tersebarnya fenomena hoax atau berita bohong di kalangan perempuan. Menurut artikel Jawa Pos, mayoritas penyebar hoax adalah ibu-ibu rumah tangga1.
Uniknya, fenomena perempuan yang dekat dengan hoax bukan hanya menjadi fenomena yang relevan di Indonesia tetapi juga secara global. Penggambaran kedekatan fenomena yang menembus batas negara dalam film ini mengantarkan Tilik (2018) masuk dalam festival film World Cinema Amsterdam 2019. Masuknya Tilik (2018) dalam World Cinema Amsterdam 2019 sebagai Official Selection membuktikan bahwa relasi perempuan dan hoax yang ditulis oleh Bagus ‘Bacep’ Sumartono melalui percakapan penuh gosip dan petualangan segerombolan ibu-ibu dalam perjalanan untuk menjenguk Bu Lurah dengan menggunakan truk masih relevan bagi masyarakat Belanda, khususnya Amsterdam.
Melihat relasi kehidupan perempuan Indonesia yang dekat dengan hoax, Tilik (2018) termasuk dalam program Indonesian Women Shorts bersama dua film pendek lainnya yakni Rong (2018) dan Sendiri Diana Sendiri (2015). Rong yang disutradarai oleh Kelik Sri Nugroho bertutur mengenai Ningsih yang kerasukan setan Ratu Dhemit di hari pernikahannya, sedangkan Sendiri Diana Sendiri (2015) yang disutradarai Kamila Andini bercerita mengenai seorang istri sekaligus ibu bernama Diana yang harus dikejutkan oleh bagan dari rencana suaminya untuk berpoligami. Ketiga film tersebut memperlihatkan bagaimana perempuan menghadapi permasalahan kehidupan yang berakar dari tuntutan sosial berupa nilai dan norma. Tilik (2018) dan film dalam program Indonesian Women Shorts lainnya akan ditayangkan pada 19 Agustus 2019 di Rialto, Amsterdam.